1. Tujuan
Menemukan sukacita dan pengharapan di tengah krisis
2. Nyanyian Pembuka “Kudaki-Daki”
Kudaki daki daki daki gunung yang tinggi
Kuturun turun turun turun lembah yang dalam
Kumelintasi padang rumput hijau terbentang
Yesus besertaku
Ku terbang terbang terbang luar angkasa
Kuselam selam selam dalam samudra
Kudayung dayung dayung prahu di sungai
Yesus besertaku
Di kanan Kau ada
Di kiri Kau ada
Di atas dan di bawah Kau ada
Di suka Kau ada
Di duka pun Kau ada
Karna Engkau Yesusku
3. Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
4. Doa Pembuka (didoakan pendamping saja atau ditirukan anak-anak)
Allah Bapa yang Mahabaik, Engkaulah sumber sukacita dan pengharapan hidup kami. Kehadiran Putera-Mu Yesus Kristus sangat kami nantikan. Ia menyembuhkan yang terluka, menghibur yang sedih, menguatkan yang lemah, dan menyelamatkan yang tersesat. Dalam masa penantian akan kedatangan-Nya, satukanlah kami untuk tekun dan setia untuk mencari dan melaksanakan kehendak-Mu agar penuhlah sukacita dan harapan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
5. Pengantar
Pandemi yang terjadi sejak Desember 2019 hingga sampai saat ini telah membuat banyak aspek kehidupan berubah. Kehangatan dalam relasi sosial menjadi terbatas, kehidupan ekonomi yang kembang-kempis, juga trauma yang membekas karena ditinggal orang-orang terdekat kita. Hal-hal tersebut tentunya membuat hari-hari kita tidak secerah dulu. Banyak pertanyaan yang muncul sebagai gugatan kepada Tuhan.
Krisis spiritual juga terjadi sebagai akibat dari pandemi ini. Kesempatan untuk beribadah secara bersama di gedung gereja dibatasi dan bahkan ditiadakan. Misa online membuat jiwa kita menjadi seperti padang gurun. Pelayanan sakramen-sakramen dibatasi, ditunda, bahkan dibatalkan dengan alasan menjaga protokol kesehatan.
Akan tetapi, di sisi lain, pandemi justru menumbuhkan semangat spiritual. Beragam novena dilakukan demi berakhirnya pandemi, intensi misa yang membeludak untuk memohon kesembuhan, relasi keluarga menghangat karena stayathomediisi dengan doa malam bersama, muncul gerakan-gerakan sosial untuk membantu sesama yang sedang isolasi mandiri. Slogan “Jauh di mata, namun dekat dalam doa” dan yang serupa banyak dipasang di media-media sosial.
Nabi Yesaya bernubuat, “Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya, bersorak-sorak dan bersorak-sorai.” (Yes 35, 1-2a). Seperti itulah pengharapan; ada keyakinan di tengah ketidakmungkinan. Demikian juga iman kita di tengah pandemi ini; iman tetap bertumbuh di tengah krisis dunia. Keyakinan tersebut menimbulkan sukacita yang mendorong kita berseru: KITA PASTI BISA!
6. Inspirasi Hidup
PULUHAN RIBU ANAK KEHILANGAN ORANGTUA
Pandemi Covid-19 tak hanya ancaman serius saat ini, tetapi juga berdampak pada masa depan, menyusul banyaknya anak Indonesia yang mendadak kehilangan orangtua. Besarnya kluster penularan di lingkungan pekerjaan dan keluarga menyebabkan tingginya angka kematian warga usia produktif, meninggalkan anak-anak usia dini.
Kehilangan ayah dan ibu membuat anak-anak, terutama yang masih di bawah umur, mengalami tekanan besar, terutama secara psikis. Mereka tak siap berpisah dari orangtua yang mengasuh selama ini serta mendadak mengurus diri sendiri dan adik jika anak sulung. (Kompas, Senin, 23 Agustus 2021).
Prihatin dengan kondisi tersebut, praktisi teknologi informasi, Ainun Najib, berinisiatif membentuk Kawal Masa Depan, sebuah wadah donasi untuk membantu anak-anak yatim piatu korban Covid-19. “Yang sakit, bisa sembuh, pulih sehat kembali. Yang sulit finansial, bisa bangkit kembali, bahkan jadi kaya. Tapi yang kehilangan orangtua, selamanya tidak akan mendapatkan orangtuanya kembali,” tulis Ainun Najib melalui akun Twitter pribadinya, @ainunnajib, Rabu (4/8).
Selain membantu donasi, Kawal Masa Depan juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak yatim/piatu yang ditinggalkan ayah dan/atau ibunya karena pandemi ini. “Selain beasiswa atau bantuan yang urgent, inyaAllah ke depannya ada konsep mentorship untuk dukungan moral atau psikologis dan pengembangan bakat dan minat,” pungkasnya. (Sumber: Baliho Raksasa “Kawal Masa Depan” Ajak Bantu Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 (rmol.id), diakses 13 September 2021, 11:06)
7. Inspirasi Kitab Suci (2KOR 1:3-11)
UCAPAN SYUKUR
Terpujilah Allah, Bapa TUHAN kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami. Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang -orang mati. Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, suapaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami
Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah
8. Aktivitas
A. Untuk Anak
- Anak diajak untuk berkegiatan menanam.
- Sarana yang perlu disiapkan antara lain gelas plastik bekas minuman mineral (bisa digantikan dengan wadah lain sejauh itu adalah barang bekas), tanah secukupnya, dan biji kecambah, kertas warna ukuran 3X10 cm, isolasi bening ukuran lebar.
- Anak-anak diberi pengantar agar menjadikan penanaman ini adalah salah satu usaha menyambut Yesus dengan memelihara alam ciptaan.
- Lalu anak-anak diajari cara menanam biji kecambah dengan menyiapkan gelas dan tanahnya. Kemudian biji itu ditanam. Setelah itu kertas ditulisi “BAGI YESUSKU, DARI …(nama anak)”. Kemudian ditempelkan di gelas media tanam dengan isolasi ukuran lebar.
- Pot tanaman itu dibawa pulang dan dirawat sampai natal nanti.
B. Untuk Remaja
Belajar Mengelola Sampah
- Sarana yang diperlukan: dua buah kardus yang diberi tulisan “Organik” dan “Non Organik”, beberapa lembar karton atau manila putih yang akan diberi tulisan berupa jenis-jenis sampah.
- Anak dikumpulkan dalam beberapa kelompok. Lalu masing-masing kelompok diberi 15 lembar karton/manila untuk diisi berbagai jenis sampah yang mereka tahu.
- Bila dilakukan di rumah, anak-anak di mintamencatatkan di sebuahkertaskecil (15 x 20 cm), berupanamaberbagaisampah yang biasanyaada di rumahnya.
- Setelah penulisan selesai, antar kelompok bertukar “sampah” dan kemudian memasukkan ke dalam kotak sampah yang benar.
- Bagi yang melaksanakan di rumah, kertas kecil itu ditempel di kardus sesuai tempat yang benar.
- Pendamping bisa memberikan arahan dalam kegiatan ini. Agar lebih menarik lagi, kegiatan ini dibuat menjadi semacam lomba antar kelompok.
- Dan agar lebih seru lagi, setelah itu, anak-anak, bila memungkinkan, diajak membersihkan sampah di sekitarnya lalu dimasukkan dalam dua kantong yang berbeda (organik dan non-organik).
9. Peneguhan
Gereja Keuskupan Purwokerto, dalam bimbingan Roh Kudus, bercita-cita menjadi paguyuban umat Allah yang beriman mendalam, tangguh dan dialogal serta sejahtera demi terwujudnya persaudaraan sejati, kehidupan bersama yang bermartabat dan berkeadilan, serta keutuhan ciptaan.
Adik-adik, itulah visi keuskupan kita. Melalui bimbingan Roh Kudus, Gereja ingin menjaga keutuhan ciptaan. Keutuhan ciptaan adalah alam yang terjaga serta sehat. Oleh karena itu tadi kita melakukan aktivitas berupa menanam kecambah dan mengelola sampah. Itu adalah bagian dari Latihan merawat alam lingkungan kita yang luas ini.
Alam ini adalah anugerah dari Tuhan. Pemberian ini kita jaga sebagai tanda kita hormat dan cinta pada Tuhan. Tuhan juga mencintai alam ini. Tuhan Yesus ketika lahir pun berada di alam yang sederhana, bersama gembala, di padang, di kandang, di gua, dan seluruh alam berseri-seri menyambut Yesus. Dengan menjaga dan memelihara alam ini, kita pun juga menyambut Yesus. Ada yang menanam pohon kecambah, yang akan tumbuh menyambut Yesus juga. Ada yang belajar membersihkan alam dari sampah. Itu semua kita lakukan karena kita mencintai alam yang dicintai Tuhan.
Langkah kecil kita atas anugerah ini adalah wujud pengharapan kita akan masa depan yang makin indah dan nyaman untuk kita tinggali bersama.
10. Doa Penutup
Bapa sumber kehidupan, kasih-Mu tak pernah berhenti mengalir dalam hidup kami. Kehendak-Mu sering membuat kami bertanya-tanya dan enggan melaksanakannya dengan sepenuh hati. Kuasai dan lingkupi kami lebih erat agar kami mampu melaksanakan kehendak-Mu dengan sukacita dan membagikannya kepada sesama sebagai harapan yang pasti, yaitu Yesus Kristus, sumber sukacita dan harapan yang kekal. Ajarilah kami untuk tekun berjalan dalam kegelapan sambil terus membangun keyakinan akan tuntunan kasih-Mu yang tidak akan menyesatkan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
11. Berkat
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa memberkati kita semua, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Pertemuan iman kita sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
12. Nyanyian Penutup “Kasih Yesus”
Kasih Yesus, indah indah oh indah
Kasih Yesus, indah indah oh indah
Kasih Yesus, indah indah oh indah….
Lebih indah dari pelangi
Lebih indah dari bintang di langit
Lebih indah dari bunga di taman
O… Yesusku
Lebih indah dari pelangi
Lebih indah dari bintang di langit
Lebih indah dari bunga di taman
O… Yesusku
Lampiran Pendalaman Iman Anak dan Remaja